Sunday, June 30, 2019






IdentitasBuku:
JudulBuku                   : Kami (Bukan) SarjanaKertas
PenulisBuku                : J.S Khairen
PenerbitBuku              : Bukune
Kota Terbit                  : Jakarta Selatan
Kategori                      : Fiksi
TebalBuku                   : 372 Halaman
Ukuran                                   : 14 X 20 Cm
ISBN                           : 978-602-220-204-9
TanggalTerbit              : Februari– 2019
Sinopsis:
 Novel ini menceritakan tentang tujuh mahasiswa (Arko, Ogi, Randi/Ranjau, Sania, Juwisa, Gala, Cathrin)  yang hidup segan kuliah tak mau . Mereka bertujuh datang dari sekolah yang berbeda namun ada juga yang berasal dari sekolah yang sama .  . Mereka merasa kuliah adalah suatu beban dan terpaksa untuk menjalaninya.  Bahkan kampus mereka saja sulit untuk diketahui, Google saja tak dapat mendeteksi kampus mereka. “KampusUdel” , Universitas Daulat Eka Laksana.
Tujuh mahasiswa ini memiliki beragam alasan masuk di KampusUdel, seperti Ogi  yang masuk ke Udel dikarenakan keinginan orangtuanya agar ia dapat menaikkan derajat keluarganya yang bukan berasal dari keluarga berpendidikan, walaupun  orangtuanya harus berhutang kepada orang untuk dapat membiayai uang kuliahnya. Hal itulah juga yang membuat Ogi malas dan tidak bersungguh sungguh kuliah, dia kesal kepada  orangtuanya karena berhutang untuk dirinya, kekesalannya itu diwujudkannya dengan bolos kuliah dan pergi kewarnet untuk bersenang senang sesaat , beda lagi dengan Randi masuk ke Udel  dikarenakan setelah lulus ia mau berkarya dengan cara kerja di perusahaan yang oke, dengan gaji yang menjanjikan. Alasan  Arko  masuk udel pun atas dikarenakan bantuan oomnya untuk melanjutkan kuliahnya namun ia sadar bahwa kuliah itu penting untuk membuat masa depannya lebih cemerlang, dan alasan lainnya seperti   ketidakmampuan untuk bersaing di perguruan tinggi negeri  , bahkan ada pula karena, biar kuliah aja.
Semangatmerekamulaibangkituntukberanibermimpiketika di haripertamakuliah, Ibu Lira Estrini, dosenkonseling yang masihmudamenggemparkansuasanakelasdengansebuahkejadian yang gila.Iamembawasekotak pizza dankoperkecilberisikantikus. Seiisikelaspanik, tapianehnya, halitulah yang membuatmahasiswabuanganinijustruterbakaruntukberanibermimpimenjadilebihbaiklagiuntukkedepannya.
pesan tersirat dari kejadian gila itu ialah, tikus tikus itu adalah masalah kecil, untuk menghadapi masalah kecil saja tidak bisa, bagaimana menghadapi kejamnya dunia setelah lulus, dunia nyata jauh lebih menjijikan daripada tikus-tikus itu, merasa pintar hanya diatas kertas tetapi menghadapi dunia nyata tidak bisa, itu sama saja dengan sarjana kertas. Jadilah mahasiswa bukan maha-sisa.
            berawal dari situlah para mahasiswa itu bangkit semangat untuk menggapai mimpi mereka, dalam proses menggapai mimpi setiap orang memiliki tantangan tersendiri. Tantangan yang terkadang mengajak mereka untuk mundur dan pesimis bahwa impian itu tidak bisa mereka raih, namun ketika mereka mencoba bersama-sama untuk saling membantu dalam meraih impian itu, tidak ada kata mustahil. Misalnya, Ogi mahasiswa pemalas yang bahkan IP pada semester pertamanya hanya 1,83, dia masih santai dan tidak semangat dalam perkuliahan,menganggap bahwa kuliah itu tidak berguna, dan sampai haus di DO membuktikan bahwa mimpinya tidak harus terkubur begitu saja, Ogi berhasil menjadi orang yang hebat,  dia mulai mencari keahliannya dengan mencoba di  berbagai kesempatan. Dan pada akhirnya Ogi dapat membuktikan bahwa pengalamannya yang pahit itu tidak menjadi penghalang baginya dalam mencapai impiannya. Dia harus bisa seperti kecoak, yang dapat bertahan disaat suatu keaadaan  buruk pun. Arko , Gala, Juwisa,Sania,Ranjau, Catherine juga berhasil menggapai impiannya juga dengan perjalanan yang berbeda namun dengan kesuksesan dan pencapaian yang sama.
Novel ini juga menceritakan mengenai nilai sosial dalam persahabatan. Ketika masa sulit sekalipun sahabat akan selalu berada untuk menopang dan menyemangati bahwa impian kita harus tetap diperjuangkan dan pasti dapat kita raih ketika kita tekun dan sungguh sungguh dsalam meraihnya.

            salah satu nilai pendidikan yang tertanam pada ceritanya ini adalah, seorang guru bukan hanya untuk mengajar akademis, namun juga menjadi motivator,teman,pendengar yang baik bagi anak didik nya. Menjadi alarm untuk mengingatkan mereka mengenai impian mereka, dan meyakinkan mereka bahwa mereka mampu menggapainya.
            Tantangan terberat adalah ketika kita bersedia untuk mendorong diri sendiri saat sudah berada di saat sudah berada disatu titik terbaik menurut versi kita.






                       



Beberapa Unsur Interinsik yang Terkait:
1.      Tema
pendidikan dan dikombinasikan dengan motivasi dalam menggapai impian.

2.      Penokohan
·               Arko
Seorang yang memiliki impian yang besar, meskipun berasal dari keluarga yang sederhana sampai kuliah saja pun dibiayai oleh, tetapi dia bukanlah orang yang terlalu ambisius untuk menyelesaikan perkuliah dengan sesegera mungkin karena dia juga ingin mengembangkan bakatnya dalam dunia fotografer. Optimis dalam melakukan sesuatu dan juga berani dalam bertindak. Serta dia senang menolong temannya.
·               Ogi      
Awalnya dia malas dan pesimis untuk menggapai impiannya. Menganggap bahwa pendidikan itu tidak penting. Namun ia berubah menjadi lebih baik. Ia gigih untuk mencari tau keahliannya.  Pantang menyerah untuk berusaha mendapatkan yang terbaik

·               Ranjau
Ambisius dalam menggapai impiannya, ia berusaha untuk lulus cepat dan mendapatkan nilai IPK yang terbaik untuk bisa kerja dengan gaji yang tinggi, Ranjau juga perhatian kepada temannya dalam hal mengingatkan bahwa pendidikan itu penting.

·               Gala
Awalnya persepsi orang tentang gala, dia adalah anak yang sombong dan tidak mau bergaul. Kenyataannya Gala tidak sombong meskipun dia berasal dari keluarga yang kaya raya, dia mau memulai dari bawah dan membuktikan dirinya mampu bukan karna bantuan orangtuanya. Gala juga perhatian dan orang yang asik dalam pertemanan.
·               Juwisa
Wanita yang sholeha dalam berpakaian dan bertutur kata, setia dalam pertemanan
·               Sania
Memiliki kreatifitas yang tinggi dalam music,lucu,setia kawan
·               Catherine
Tidak sombong,ambisius, dan pintar.
·         Buk lira
Motivator bagi mahasiswanya unntuk menggapai mimpi, teman yang baik dan pendengar dan pemberi saran yang baik ketika mahasiswanya memerlukan bantuan.

Alur                 : campuran
Amanat           :
Tiap kita punya musuh besar, ia hadir lebih menakutkan dari kegelapan, lebih bahaya dari bisa king cobra dan musuh kita itulah diri kita. Kita harus dapat melumpuhkan diri kita sendiri untuk dapat melawan musuh dalam impian kita.           

Kelebihan dan kekurangan KAMI (BUKAN) SARJANA KERTAS
*      Kelebihan
Pesan moral yang terkandung dalam novel ini sangat mendidik, pendidikan maupun kehidupannya sangat bermanfaat khususnya bagi mahasiswa dalam menggapai cita citanya. Seorang sarjana bukan hanya dengan membuktikan keahlian di atas kertas saja. Dan membuka mata kita bahwa setiap orang memiliki perjalanan atau proses dalam pencapaiannya.

*      Kekurangan
Terdapat kata-kata gaul daerah yang tidak semua orang dapat mengetahuinya.

Kesimpulan
Novel ini sangat bagus khususnya bagi Pelajar SMA,Mahasiswa,pengajar dan orang tua untuk mengetahui seberapa pentingnya pendidikan dan moral. Karena kehebatan seorang sarjana bukan diatas kertas saja.









POLITEKNIK NEGERI MEDAN 

D
I
S
U
S
U
N

OLEH : FLORENTINA LIMBONG
              HANIKA EMIYA PEPAYOSA TARIGAN
     
KELAS : BANKING (BK-4F)
DOSEN : BERNADETA